WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara (RAN Kanker Payudara) merupakan strategi nasional untuk mengurangi beban kanker payudara.
Termasuk mencapai target penurunan angka kematian akibat kanker payudara sebesar 2,5 persen per tahun yang ditetapkan WHO melalui Global Breast Cancer Initiative.
Ikatan Wanita Kanker Indonesia (A2KPI) mengapresiasi pemerintah yang mencanangkan Rencana Kanker Nasional 2024-2034.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, M. Epid menjelaskan, kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker.
Hingga saat ini, kanker payudara masih menjadi jenis kanker kedua terbanyak pada perempuan Indonesia dan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker. Hampir 70% diketahui berada pada stadium lanjut.
“Sebagai langkah lanjutan dari inisiasi A2KPI, Kementerian Kesehatan akan menyusun Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara dan mengadopsi rekomendasi yang diberikan A2KPI sebagai satu kesatuan,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (11/2/2024). ).
“Mari kita deteksi dini kanker payudara dengan melakukan Sadari, Sadanis dan USG serta mammogram.”
Baca juga: Andrew Andika selesai rehabilitasi narkoba, berkumpul kembali dengan anak-anaknya setelah dijemput Tengku Dewi
Menurut Global Cancer Observatory (Globocan) 2022, lebih dari 66.000 wanita Indonesia akan terdiagnosis kanker payudara setiap tahunnya, dengan angka kematian yang sangat tinggi yaitu 30% dari total jumlah kasus.
A2KPI juga menyoroti statistik yang mengkhawatirkan di mana lebih dari 48% pasien didiagnosis pada stadium III dan 20% pada stadium IV, dan 70% pasien meninggal atau mengalami masalah keuangan hanya dalam waktu 12 bulan setelah diagnosis.
“Kami mengapresiasi dan menyambut baik komitmen pemerintah dalam pengendalian kanker yang lebih komprehensif melalui peluncuran Rencana Kanker Nasional 2024-2034,” kata Aryanthi Baramuli Putri, Ketua Komite A2KPI.
“Komitmen baik ini harus segera ditindaklanjuti dengan strategi implementasi yang tertuang dalam rencana aksi nasional khusus kanker payudara, dilengkapi dengan rencana pendanaan yang memadai, sehingga implementasinya dapat optimal.
mengingat beban penyakit yang sangat besar,” jelasnya.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia sekaligus salah satu penggagas A2KPI, Linda Agum Gumelar menjelaskan, RAN kanker payudara sangat penting sebagai rencana Indonesia untuk mencapai tujuan penurunan angka kematian akibat kanker payudara.
“Selain mencapai target GBCI yaitu 60% deteksi dini, diagnosis dalam 60 hari dan 80% pasien yang mendapat pengobatan multimodalitas berhasil,” jelasnya. .
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan, rencana aksi nasional melawan kanker harus dimasukkan dalam kerangka “penyelamatan” seluruh warga negara, khususnya para ibu.
Quoted From Many Source