INDOPOS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan inflasi di Provinsi Banten terkendali. Harga komoditas pangan khususnya beras masih menjadi fokus perhatian pemerintah.
Hal itu diungkapkan Al Muktabar usai menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri RI M Tito Karnavian secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (11/04/2024).
Dikatakan, berdasarkan pemaparan Badan Pusat Statistik, inflasi di Provinsi Banten secara umum terkendali. Dalam perkembangannya, ada beberapa komoditas yang perlu dibenahi.
“Ibarat beras yang mendekati ambang batas harga standar, penting bagi kita untuk melindunginya bersama. Informasi sebelumnya juga menunjukkan beberapa daerah sudah memasuki musim panen. Kami tidak menginginkan apa pun lagi dalam hidangan ini. Karena pergeserannya sedikit, dampaknya besar sekali, kata Al Muktabar.
“Bulog juga menyampaikan laporan, di Provinsi Banten persediaan pangan kita, SPHP kita semua sudah siap. Persediaan untuk kebutuhan masyarakat akan terus kita jaga,” imbuhnya.
Namun menurut Al Muktabar, dalam kasus bawang merah, ada daerah tertentu yang harga bawang merahnya di petani turun drastis sehingga keuntungan petani pun kecil. “Kita adalah negara produsen dan konsumen, jadi negara mengurus produsen dan konsumen. Untuk menyeimbangkan hal ini, pemerintah harus hadir. Kami selalu mengikuti itu. “Jika terjadi hal ekstrem, kami akan menyiapkan dana cadangan,” ujarnya.
Terkait persiapan hari raya besar di akhir tahun, Al Muktabar menjelaskan kebutuhan pokok di Provinsi Banten tetap terjaga. Sekaligus, ia mengimbau masyarakat mewaspadai perubahan kondisi cuaca.
“Karena itu juga mempengaruhi pola distribusi. Mudah-mudahan terus berlanjut hingga akhir tahun. “Pemprov Banten juga punya kebijakan cadangan pangan,” tutupnya.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan statistik resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Jumat (11/1/2024), pada Oktober 2024 inflasi tahun ke tahun (year-on-year) sebesar 1,94 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,61. Inflasi (m-to-m) sebesar 0,14 persen dan inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) sebesar 0,93 persen. (Ya)
Quoted From Many Source